Pada manifestasi dari stroke terutama hemiparesis
dapat dilihat adanya manifestasi kelumpuhan UMN dari nervus kranialis VII dan
XII berupa disimetrisitas mulut ketika pasien diminta meringis dan adanya disartria.
Manifestasi ini timbul
dikarenakan walau secara umum kebanyakan nervus kranialis motorik (N III, IV,
V, VI, VII, IX, X, XII, XII) mendapatkan input motorik bilateral dari korteks
serebri (Patestas&Gartner, 2006). Akan tetapi muskulus yang dipersarafi N.
VII ada yang hanya mendapat input motorik kontralateral saja dari korteks
serebri, Di lain pihak N.XII mendapatkan input motorik dominan dari hemisfer
serebri kontralateral (Baehr, 2010).Snell (2010)
menyatakan bahwa koneksi kortikal bilateral ada untuk semua nuklei motorik
nervus kranialis kecuali untuk bagian nukleus fasialis (VII) yang mensuplai
muskulus wajah bagian bawah dan bagian nukleus hipoglossus (XII) yang mensuplai
muskulus genioglossus.
Otot-otot yang diinervasi
nukleus motorik yang mendapat input kortikal bilateral tidak menjadi lemah
setelah terkena lesi unilateral pada korteks motorik, kapsula interna ataupun
jaras motorik desenden setelahnya. Proyeksi dari hemisferium serebri yang intak
cukup untuk mengkompensasi. Bagaimanapun, untuk muskulus yang hanya menerima
input kortikal kontralateral,jika terjadi lesi unilateral maka akan terlihat
parese (Martin, 2003).
Divisi motorik N.VII
menginervasi otot otot wajah. Otot-otot dahi yang mendapat input kortikal
bilateral tidak terganggu karena masih ada kompensasi sehingga pasien masih
dapat memejamkan mata danmenaikkanalis dengan kuat tetapi otot wajah bagian
bawah yang hanya mendapat input kortikal kontralateral tampak lumpuh(Baehr,
2010). Sudut mulut pasien sisi yang parese tampak lebih rendah, lipatan
nasolabial sisi yang lumpuh mendatar dan hanya sudut mulut yang sehat saja yang
dapat terangkat (Sidharta &Mardjono, 2008).
Di lain pihak N.XII
mendapatkan input terutama dari hemisfer serebri kontralateralsehingga bila
terjadi lesi di korteks serebri motorik seperti yang terjadi pada stroke,
selain hemiparesis ekstremitas sesisi juga sering didapatkan manifestasi
disartria (pelo), deviasi lidah ke arah lesi ketika dijulurkan akibat akibat
paresis m. Genioglosus sesisi yang berperan pada protusi lidah (Baehr, 2010).
Daftar Pustaka
Baehr
Mathias. 2010. Diagnosis Topik Neurologi
Duss: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala Edisi 4; alih bahasa, Alifa
Dimanti. EGC: Jakarta
Martin,
John H. 2003. Neuroanatomy: Text And
Atlas, 3rd Edition. McGraw-Hill: New York
PatestasMaria
A &Gartner Leslie P. 2006. A Textbook
Of Neuroanatomy. Blackwell Publishing: Australia
Sidharta
Priguna, DR Prof dan Mardjono Mahar, DR Prof. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta
Snell,
Richard S. 2010. Clinical
Neuroanatomy, 7th Edition. Lippincott
Williams & Wilkins : Philadelphia