dan kini kamulah yang akan berdiri didepan ibu
merapikan barisan dan memulai takbir
menghadapNya untuk merendahkan diri sejenak
menanggung beban yang dulu beliau pikul
menahan piru dan haru hangatnya rumah
menangislah kawan
sampai akhirnya engkau tak sanggup lagi meneteskan airmatamu
sejak tangis pertamamu dirumah ini
beliau selalu yang pertama bangun meskipun kamu enggan diam
beliau tahu kamu pasti akan selalu menangis
sampai hari terkhirnyapun kamu akan menangis
dan kini adalah tangis terakhirmu
tangis terakhir untuknya
tangis terakhir dan busungkan dadamu
karna kini engkaulah pengganti ayah anakku