b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>

Minggu, 20 Oktober 2013

Kelainan nervus VII dan XII pada pasien stroke

thumbnail Title: Kelainan nervus VII dan XII pada pasien stroke
Posted by:Unknown
Published :2013-10-20T06:23:00-07:00
Rating: 4.5
Reviewer: 7 Reviews
Kelainan nervus VII dan XII pada pasien stroke
Pada manifestasi dari stroke terutama hemiparesis dapat dilihat adanya manifestasi kelumpuhan UMN dari nervus kranialis VII dan XII berupa disimetrisitas mulut ketika pasien diminta meringis dan adanya disartria.
Manifestasi ini timbul dikarenakan walau secara umum kebanyakan nervus kranialis motorik (N III, IV, V, VI, VII, IX, X, XII, XII) mendapatkan input motorik bilateral dari korteks serebri (Patestas&Gartner, 2006). Akan tetapi muskulus yang dipersarafi N. VII ada yang hanya mendapat input motorik kontralateral saja dari korteks serebri, Di lain pihak N.XII mendapatkan input motorik dominan dari hemisfer serebri kontralateral (Baehr, 2010).Snell (2010) menyatakan bahwa koneksi kortikal bilateral ada untuk semua nuklei motorik nervus kranialis kecuali untuk bagian nukleus fasialis (VII) yang mensuplai muskulus wajah bagian bawah dan bagian nukleus hipoglossus (XII) yang mensuplai muskulus genioglossus.
Otot-otot yang diinervasi nukleus motorik yang mendapat input kortikal bilateral tidak menjadi lemah setelah terkena lesi unilateral pada korteks motorik, kapsula interna ataupun jaras motorik desenden setelahnya. Proyeksi dari hemisferium serebri yang intak cukup untuk mengkompensasi. Bagaimanapun, untuk muskulus yang hanya menerima input kortikal kontralateral,jika terjadi lesi unilateral maka akan terlihat parese (Martin, 2003).
Divisi motorik N.VII menginervasi otot otot wajah. Otot-otot dahi yang mendapat input kortikal bilateral tidak terganggu karena masih ada kompensasi sehingga pasien masih dapat memejamkan mata danmenaikkanalis dengan kuat tetapi otot wajah bagian bawah yang hanya mendapat input kortikal kontralateral tampak lumpuh(Baehr, 2010). Sudut mulut pasien sisi yang parese tampak lebih rendah, lipatan nasolabial sisi yang lumpuh mendatar dan hanya sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat (Sidharta &Mardjono, 2008).


Di lain pihak N.XII mendapatkan input terutama dari hemisfer serebri kontralateralsehingga bila terjadi lesi di korteks serebri motorik seperti yang terjadi pada stroke, selain hemiparesis ekstremitas sesisi juga sering didapatkan manifestasi disartria (pelo), deviasi lidah ke arah lesi ketika dijulurkan akibat akibat paresis m. Genioglosus sesisi yang berperan pada protusi lidah (Baehr, 2010).

Daftar Pustaka
Baehr Mathias. 2010. Diagnosis Topik Neurologi Duss: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala Edisi 4; alih bahasa, Alifa Dimanti. EGC: Jakarta
Martin, John H. 2003. Neuroanatomy: Text And Atlas, 3rd Edition. McGraw-Hill: New York
PatestasMaria A &Gartner Leslie P. 2006. A Textbook Of Neuroanatomy. Blackwell Publishing: Australia
Sidharta Priguna, DR Prof dan Mardjono Mahar, DR Prof. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta

Snell, Richard S. 2010. Clinical Neuroanatomy, 7th Edition. Lippincott Williams & Wilkins : Philadelphia

| bisnis online |

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar