Penyebab morbiditas dan mortalitas terbanyak pada kasus
pediatri.
Mortaliti akibat cedera kepala berat pada anak sekitar 9 sampai 38%.Prognose bergantung pada GCS(Glassgow Coma Scale) dan lamanya koma,untuk anak berumur 3 sampai 11 tahun dengan GCS<8 90="" awal="" bila="" dari="" dirawat="" diresusitasi="" intensif="" lebih="" mortalitas="" nbsp="" secara="" span=""> pasien dengan GCS 8 akan pulih dengan baik atau cacat ringan. 8>
Mortaliti akibat cedera kepala berat pada anak sekitar 9 sampai 38%.Prognose bergantung pada GCS(Glassgow Coma Scale) dan lamanya koma,untuk anak berumur 3 sampai 11 tahun dengan GCS<8 90="" awal="" bila="" dari="" dirawat="" diresusitasi="" intensif="" lebih="" mortalitas="" nbsp="" secara="" span=""> pasien dengan GCS 8 akan pulih dengan baik atau cacat ringan.
Cedera kepala bisa menyebabkan kelainan berupa hematom
intrakranial, odema otak dan effek sistemik. Pada anak lebih sering odem
otak diffus daripada hematom intrakranial. Namun 20-30% cedera kepala anak
disertai intrakranial hematom dan 25% adalah epidural hematom yang
sering di area parital dan paritotemporal ,disertai sakit kepala yang hebat,lethargi,hemiparesis sampai dilatasi
pupil,bila evakuasi diperlukan haruslah lebih dini.Cedera kepala berat 20-50%
bersamaan trauma diluar kepala seperti leher,dada,abdomen dan extrimitas.
Cedera leher pada anak selalu bersama cedera kepala dan tak
menganggu respirasi tetapi hipotensi berat sampai henti jantung. Perlu dicatat
bahwa hipotensi sering terjadi karena hipovolemia akibat perdarahan intra
thorax dan abdomen dan harus segera dikoreksi karena sangat krusial menentukan
outcome pasien dan status neurologik baru bisa ditetapkan kalau
shock telah diatasi. Namun laserasi kulit kepala, cukup potensial menimbulkan
hipovolemia pada anak dan subdural hematom diffus pada bayi juga bisa
hipotensi. Sering terjadi retensi natrium pada cedera kepala pada anak akibat
sekresi abnormal ADH sehingga terjadi dilutional
hiponatremia untuk itu lakukan retriksi cairan sebanyak 50% dari kebutuhan
normal. Namun prinsip isovolemi,isoosmolar harus dipertahankan. Hiperglikemia
sering ditemukan hal ini akan memperburuk outcome pasien yang seharusnya normoglikemia.
Kerusakan
jaringan otak pada anak bisa juga mengganggu koagulasi oleh sebab pelepasan thromboplastin,aktivasi pathway
koagulasi dan penurunan fibrinogen,platelet, faktor V dan VIII. Desseminated intravascular
coagulation(DIC) dilaporkan terjadi pada sepertiga anak dalam 2 jam setelah
cedera otak. Terapi koagulopati dengan mengganti faktor koagulasi yang
berkaitan. Neurogenik pulmonari odem (NPO) dilaporkan pada anak dengan
lesi fokal pada brainstem didaerah nukleus
traktus solitarius disebabkan kenaikan tekanan arteri pulmonal disertai
kenaikan permeabilitas kapiler paru. Diterapi dengan diuretika dan
ventilasi tekanan positip dan positve end expiration
pressure)(PEEP) sebatas tak menaikkan ICP. NPO bisa juga terjadi pada injuri
cervikal,perdarahan intraserebral dan subarachnoid, tumor otak terutama
lesi brainstem ,kiste koloid dalam ventrikel III,emboli udara
serebral,malfungsi shunt ventrikular ,reseksi cerebello pontine tumor dan
kejang kejang.
Pembebasan
jalan nafas sangat penting untuk mencegah hipoksia namun harus hati hati ,dengan bantuan asisten meluruskan
posisi kepala leher diperlukan,untuk menjaga stabilitas servikal, karena kita
harus memperlakukan pasien seperti fraktur servikal, sampai dibuktikan
tidak ada fraktur servikal. Fraktur servikal sering pada anak karena
ukuran kepala relatif besar,dan otot leher
belum sempurna berkembang elastisitas pendukung kepala lebih besar biasanya
pada vertebra cervicalis 2 dan 3 selalu bersamaan dengan trauma kepala. Tehnik
anestesia sesuai petunjuk sebelumnya dimana awake intubasi sebaiknya jangan dilakukan, hindarkan
hipertensi,hipotensi,batuk,mengejan. Pentotal baik untuk induksi bila
hemodinamik stabil dan etomidat untuk hemodinamik yang labil tetapi ketamin
dikontraindikasikan untuk cedera kepala tertutup.
MYELODISPLASIA
Adalah
abnormalitas penyatuan celah neural embrionik selama bulan pertama gestasi. Kegagalan tabung
neural menutup menghasilkan hernia seperti kantong
dari meningen dan jaringan neural. Defect ini termasuk
antara lain anencephaly ,encephalocele,
myelomeningococoele dan meningococoele.
Encephalocoele
akibat kegagalan penutupan garis tengah kranium
biasanya dioccipital tetapi bisa juga difrontal dengan prognose lebih
baik. Prognose tergantung derajat herniasi otak yang
terjadi dan terapinya adalah
pembedahan.
Spinabifida
akibat kegagalan penutupan column vertebralis
bisa disertai herniasi meningen dan medulla spinalis. Spinabifida occulta
tanpa herniasi meningen dan medulla spinalis biasanya disertai
kelainan kulit seperti nevus dan rambut didaerah lumbal. Bila
tak dikoreksi bisa menyebabkan gangguan neurologi dari kantong kemih atau extrimitas inferior ketika anak bertumbuh,
insidennya 10%.
Bila
ditemukan nevus dan rambut didaerah lumbal patut dicurigai spinabifida okulta dan dikonfirmasi dengan MRI. Spina
bifida sistika berupa kantong ditutupi meningen yang bisa ruptur dan mengeluarkan CSF,20%
sebagai meningococel dan 80% sebagai meningomyelocoele dan 70%
didaerah lumbosakral.Lesi saraf bisa
sensoris atau motoris melibatkan kandung kemih dan anus. Sering
disertai kelainan ortopedi(talipes,kiposis,skoliosis) dan kelainan renal,jantung,visceral dan
chromosomal. Sebanyak 80% bayi dengan kelainan ini disertai obstruktif hidrosepalus yang sebaiknya dilakukan VP shunt
sebelum operasi. Karena terbukanya CNS resiko infeksi sangat
besar maka operasi dalam waktu 24-36
jam setelah lahir sangat membantu mengurang resiko infeksi.Kebanyakan
kasus didiagnose antenatal dan MRI membantu memetakan lokasinya secara akurat.
Pertimbangan
anestesi:
Kelainan
kongenital lain dan defisit neurologi yang menyertai
haruslah diditeksi dan diantisipasi
problem yang ditimbulkannya. Tujuh puluh lima
percent lesi terletak di lumbosakral ,bila diatas
T4 akan menyebabkan paraplegia bila antara L4-S3 mempengaruhi
kaki. Anak dengan cervical encephalocele biasanya dengan leher pendek dan kaku akan menyulitkan
intubasi. Bayi dengan meningomyelocoele
sering hipovolemia karena evaporasi dari kulit yang defect
untuk itu perlu rehidrasi preoperatif. Bayi
diinduksi dalam posisi telentang atau lateral . Bila
myelomeningocele besar maka diberi bantalan
busa dibawah kepala ,bahu,dan kaki untuk melindungi kantong saraf dari penekanan. Bayi
dengan meningocele pada hidung sering terjadi obstruksi jalan nafas atas dan kesulitan mask ventilasi. Induksi
dilakukan cara standard pentotal dan pelemas otot beberapa center menganjurkan awake
intubasi. Fiksasi pipa trakeal harus teliti terutama waktu memposi sikan
pasien sering bergeser dan lepas karena sekresi
yang membasahi plester pipa trakea. Posisi pasien tengkurap, untuk itu dada dan pangkal paha diganjal untuk membebaskan abdomen terhadap tekanan untuk mempermudah ventilasi dan paling penting mengurangi tekanan intraabdominal dan menurunkan distensi vena untuk mencegah perdarahan hebat dari plexus epidural. Dalam melakukan ventilasi mekanik harus hati hati bisa menimbulkan barotrauma pada bayi dengan paru yang masih immatur.
yang membasahi plester pipa trakea. Posisi pasien tengkurap, untuk itu dada dan pangkal paha diganjal untuk membebaskan abdomen terhadap tekanan untuk mempermudah ventilasi dan paling penting mengurangi tekanan intraabdominal dan menurunkan distensi vena untuk mencegah perdarahan hebat dari plexus epidural. Dalam melakukan ventilasi mekanik harus hati hati bisa menimbulkan barotrauma pada bayi dengan paru yang masih immatur.
Bayi
prematur terutama dibawah 32 minggu dan <1500g nbsp="" span="" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;"> resiko tinggi1500g> terjadi
retinopati, dan injuri paru dengan terlalu lama menerima
oksigen konsentrasi tinggi. Transfusi jarang diperlukan kecuali
meningocele yang besar. Hematokriet bayi 50-55% dapat
mentolerir ilangnya darah. Kebanyakan
newborn beresiko apnoe dalam 12 jam perta ma
sesudah anestesia harus dimonitor dengan ketat. Bayi dengan
spinabifida cenderung allergi terhadap latex hindari
pemakaian bahan dari latex.