b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>

Senin, 18 November 2013

: PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN PADA PENYAKIT KELAMIN

thumbnail Title: : PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN PADA PENYAKIT KELAMIN
Posted by:Unknown
Published :2013-11-18T01:12:00-08:00
Rating: 4.5
Reviewer: 7 Reviews
: PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN PADA PENYAKIT KELAMIN
1.1  Sifilis

Sinar Rontgen
Kelainan tulang dapat terjadi pada S II, S III, dan sifilis kongenital Oleh itu, sinar Rontgen dapat dipakai untuk melihat kelainan khas pada tulang. Begitu juga pada sifilis kardiovaskular, sinar Rontgen digunakan untuk melihat aneurisma aorta.16

1.2  Limfogranuloma venerium (L.G.V)

Tes Frei
Tes Frei dilakukan dengan menggunakan antigen Frei. Antigen ini diperoleh dari pus dari abses yang belum memecah penderita limfogranuloma venerium. Pus ini kemudian dilarutkan dalam garam faal dan dilakukan pasteurisasi. Untuk mendapatkan antigen yang tidak terkontaminasi oleh bakteri, dapat diperoleh dari otak tikus yang telah ditulari.16

Metode
Cara melakukan tes ini sama seperti melakukan tes Tuberkulin/Mantoux test, yaitu dengan menyuntikkan antigen Frei sebanyak 0,1 cc secara intrakutan pada bagian anterior/voler lengan bawah dan hasilnya dibaca setelah 48 jam. Jika setelah 48 jam terdapat infiltrat berdiameter 0,5 cm atau lebih, berarti hasilnya positif.16

Kekurangan
·         Tes ini tidak khas karena penyakit yang segolongan juga memberi hasil yang positif.
·         Tes ini baru memberi hasil positif setelah 5-8 minggu orang tersebut terinfeksi.
·         Jika hasilnya positif, hanya berarti sedang atau pernah menderita L.G.V.16


Tes Frei terbalik
Jika pada tes Frei, antigennya diambil dari penderita L.G.V. dan disuntikkan pada tersangka L.G.V; sebaliknya, pada tes Frei terbalik, antigennya diambil dari penderita yang tersangka menderita L.G.V., kemudian disuntikkan pada penderita L.G.V. Jika hasilnya positif, berarti yang tersangka tersebut menderita L.G.V.16

1.3  Granuloma Inguinale

Tes Kulit
Digunakan antigen D.granulomatis yang disuntik secara intradermal dan hasilnya dibaca setelah 72 jam. Sering terjadi reaksi positif semu.16















BAB 4: KESIMPULAN
Tidak dapat dinafikan bahwa dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja tidak selalu dapat memberikan informasi yang cukup. Beberapa kelainan kulit hampir selalu membutuhkan pemeriksaan penunjang lebih lanjut baik untuk memastikan suatu diagnosis atau yang menyangkut terapi, atau untuk mencari kelainan sistemik yang mendasarinya. Oleh yang demikian, tindakan diagnostik dermatologik juga harus dikuasai agar penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. 5th Ed. New York: McGraw-Hill, 2007.
  2. Editorial. Wood’s Lamp skin analyzer. Diunduh dari:http://www.google.co.id/imgres?q=wood%27s+lamp&hl=id&client=firefox-a&hs
  3. J. Rook’s Textbook of Dermatology.8th edition.1. Cambridge; Wiley-Balckwell, 2010;p 36.30-36.32
  4. Editorial. How to confirm the vitiligo diagnostic. Diunduh dari: http://www.google.co.id/imgres?q=vitiligo+wood%27s+lamp&hl=id&client=firefox-a&hs=JT9&sa=X&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=469&tbm=isch&prmd=imvns&tbnid=f5NLJnbgDUFOFM:&imgrefurl=http://www.vitiligozone.com/tips-and-tricks/how-confirm-vitiligo-diagnostic&docid=rQeaBXmL7hGhmM&imgurl=http://www.vitiligozone.com/sites/default/files/images/stories/woods_lamp.jpg&w=505&h=180&ei=tMPCT5T9HMHKrAfx9KXoCQ&zoom=1
  5. Siregar R.  Atlas BerwarnaSaripatiPenyakitKulit. Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta: EGC, 2005
  6. Editorial. Access Medicine from McGrawHill. Dunduh dari: http://accessmedicine.net/search/searchAMResultImg.aspx?searchStr=sarcoidosis%2C+subcutaneous+&searchType=2&fullTextStr=sarcoidosis%2C+subcutaneous+&resourceID=505&narrowing=yes
  7. Editorial. Dermascopy made simple: Dermoscopy diploma. Diunduh dari: http://dermoscopymadesimple.blogspot.com/p/dermoscopy-diploma.html
  8. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Et al. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th Ed. New York: McGraw-Hill, 2008
  9. Editorial. Dermaimaging: Dermoscopy signs in favor of seborrheic keratosis. Diunduh dari: http://www.dermaimaging.com/?m=200905
10.  Surjushe A, Jindal S, Gote P, Saple DG. Darier's sign. Indian J Dermatol Venereol Leprol 2007;73:363-4
11.  Bernhard, Jeffrey. "Clinical Pearl: Auspitz sign in psoriasis scale." Journal of the American Academy of Dermatology. 36(1997):621.
12.  Bernhard JD. "Auspitz sign is not sensitive or specific for psoriasis." Journal of the American Academy of Dermatology. 6(1990):1079-81.
  1. James, William; Berger, Timothy; Elston, Dirk (2005) Andrews' Diseases of the Skin: Clinical Dermatology (10th ed.). Saunders. Page 16. ISBN 0-7216-2921-0.
  2. Freiman A, Kalia S, O'Brien EA. Dermatologic signs. J Cutan Med Surg. 2006 Jul-Aug;10(4):175-82.
  3. Rapini, Ronald P.; Bolognia, Jean L.; Jorizzo, Joseph L. (2007). Dermatology: 2-Volume Set. St. Louis: Mosby. ISBN 1-4160-2999-0.
  4. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, Editor. IlmuPenyakitKulitdanKelamin. Edisi 5. Cetakan 2. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI, 2007.







| bisnis online |

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar