b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>

Minggu, 20 Oktober 2013

farmakologi diabetes militus

thumbnail Title: farmakologi diabetes militus
Posted by:Unknown
Published :2013-10-20T06:36:00-07:00
Rating: 4.5
Reviewer: 7 Reviews
farmakologi diabetes militus

Tujuan dari terapi adalah
·         Secara umum menin gkatkan kualitas hidup [pasien sebagai penyandang diabetes miletus.
·         Jangka pendek untuk menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya glukosa darah.
·         Jangka panjangnya untuk mencegah dan menghambat progesivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.

FARMAKOLOGI
1.      TERAPI INSULIN
Insulin masih merupakan obat utama untuk DM tipe 1 atau pun tipe 2. Suntikan insulin dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti intravena, intramuskuler, dan umumnya dengan pemberian subkutan. Dosis dan satuaninsulin dalam satuan Unit (U). satu unit insulin sama dnegan  insulin yang dibutuhkan untuk menurunkan 45mg/dl pada kelinci. Nstandar internasional yang berlaku sekarang yaitu kombinasi bovine dan porcine insulin dengan kadar 24U/mg. preparat human insulin yang homogeny mengandung 25 dan 30 U/mg.  insulin obat utama dan paling efektif untuk kasua DM untuk semua tipe.
Produksi insulin manusia antara 18-40 U per hari atau 0,2-0,5 U/kg berat badan per hari. Sekresinya 0,5-1 U/jam. Dosis untuk DM tipe 1 dosis yang diperlukan 0,6-0,7 U/kg berat badan per hari .Efek samping berupa hipoglikemia, reaksi alergi dan resistensi , lipoatrofi dan lipohipertrofi, edma, rasa kembung dan visus yang menurun.
2.      Antacid
Obat penetral adam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan nyeri tukak lpeptik.  Antasida mengurangi volume HCL yang dikeluarkan lambung tetapi peninggian pH akan menurunkan aktivitas pepsin. Antacid dibagi jadi  golongan yaitu antacid sistemik dan antasida non sistemik. Antacid sistemik contohnya natrium karbonat sediaan table 5mg dosis 104g/hari. Sedangkan antasida nonsistemik ada alumunium hidrosida, alumunium fosfat, Al karbonat fosfat, alknatrium dihidrosikarbonat, kalsium karbonat, magnesium karbonat, magnesium hidroksida. Magnesium trisilikat. Efek samping dari antasida  seperi sindroma susu alkali, batu ginjal, osteomalasia, nerurotoksisitas, diare.
3.      Biguanid
Golongn ini yang sering dipakai contohnya metformin terdapat dalam kosentrasi yang tinggi didalam usus dan hati, tidak dimetabolisme tetapi  secara cepat dikeluarkan melalui ginjal. Nefek samping biasanya asidosi laktat dan ganguan gastrointestinal. Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhgnya terhadap insulin pada tinkat seluler, distal reseptor insulin dan menurunkan produksi glukosa hati. Metformin tidak menyebabkan hipoglikemi.  Kombinasi sulfonylurea dengan metformin merupakan kombinasi yang rasional jarena mempunyai cara kerja sinergis sehingga kombinasi ini dapat menurunka glukosa darah lebih banyak.
Contoh obat lain adalah metformin XR
4.      Glitazone
Golongan glitazone atau thiazonelidinediones adalah golongan obat yang juga mempunyai efek meningkatkan sensivitas insulin. Glitazone merupakan agonise peroxisome proliferator activated receptor gamma (PPAR) yang sangat selektif dan poten. Reseptor PPAR terdapat adijaringan target insulin sperti jaringan adipose otot sklelet, dan hati, sedangkan reseptor pada organ tersebut merupakan homeostatis lipid , diferensiasi adiposity, dam kerja insulin. Glitazone diabsorbsi dengan cepat dan kosentrasi tertinggi terjadi setelah 1-2 jam dan makanan tidak memperngaruhi famakokinetik obat ini. Waktu paruh berkisar antara 3-4 jam bagi rosglitazone dan 3-7 jam bagi pioglitazone.
5.      Sulfonylurea
Obat ini sering digunakan karena kemampuannya dalam meningkatkan dan mempertahankan sekresi insulin. Mekanisme kerja sulfonylurea ini dengan merangsang channel K yang tergantung dari sel beta pancreas.  Bila sulfonilure terikap pada reseptor (SUR) channel tersebut maka akan terjadi penutupan sehingga menyebabkan ternadjinta penurunan permeabilitas K pada membrane sel beta, terjadinya depolarisasi membaran dan membukannya channel Ca tergantung voltase dan menybabkan peningkatan Ca intrasel.  Golongan obat ini merangsang sel beta untuk melepas  insulin yang tersimpan sehingga tidak dapat digunakan untuk diabetes tipe 1. Obat ini dapat menyebabkan hipogliklemi, sehingga harus waspada untuk pengguannaan pada orang tua. Efek obat ini berbeda contoh pada glibenklamid misalnya mempunyai masa paruh 4 jam pada pemakain akut tetepi pada pemakaian jangka lama > 12 mingu masa paruhnya memanjang jadi 12 jam. Contoh obatnya seperti klorporamid, glibenklamid, glipizid, gliklazid, gliklazid, glikuidon, glimepirid.
6.      Glinid
Kerjanya juga melalui reseptor sulfonylurea (SUR dan mempunyai struktur yang mirip dengan sulfonylurea tetapi tidak mempunyai efek samping sepertinya. Repaglinid dan nateglinid kedua duanya diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan cepat dikeluarkan melalui metabolism dalam hati sehingga diberikan dua sampai tiga kali sehari. Repaflinid menurunkan glukosa darah  puasa walaupun mempunayi waktu paruh yang singkat karena lama menempel pada kompleks SUR sehingga dapat menurunkan ekuivalen AIC pada SU.
Sedangkan Nateglinid mempunyai masa tinggal lebih singkat dan tidak menurunkan glukosa darah puasa, sehingga keduanya merupakan sekretagok yang khusus menurunkan glukosa posprandial dengan efek hipoglikemik yang minimal.
7.      Penghambat Alfa Glukosidase
Obat ini bekerja secara kompetiti menghambat kerja enzim alfa glukosidase didalam saluran cerna sehingga dengan demikian dapat menurunkan penyerapan glukosa dan emnurunkan hiperglikemia postprandial. Acarbose merupakan penghambat kuat enzim alfa glukosidase yang terdapat pada dinding enterosit yang terletak pada bagian proksimal usus halus. Efek samping biasanya berupa maldigesti karbohidrat, materorismus, flatulence dan diare. Acarbose hamper tidak di absorbs dan bekerja loka pada saluran pencernaan. Acarbose mengalami metabolism didalam saluran pencernaan terutama oleh flora normal.
8.      Kaptopril

3.      

| bisnis online |

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar