b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>

Minggu, 20 Oktober 2013

thumbnail Title:
Posted by:Unknown
Published :2013-10-20T06:37:00-07:00
Rating: 4.5
Reviewer: 7 Reviews
KATARAK
Definisi
                Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa sedangkan menurut bahasa berasal dari yunani katarrahkies,inggris cataract, dan latin cataracta yang memiliki arti air terjun.  Menurut SIdarta(2010) katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi( penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau karena kedua duanya.  Selain itu ada faktor lain yang bisa menyebabkan katarak seperti trauma, toksin(penggunaan steroid,eserin,ergot dan antikolinesterase topikal),penyakit intraokuler(glaucoma,uveitis dan retinitis pigmentosa), penyakit sistemik (Diabetes militus,galaktosemi dan distrofi miotonik), merokok dan virus dimasa perumbuhan janin atau herediter(TORCH). Penyabab tersering katarak yaitu karena proses penuaan. Biasanya terjadi diatas usia 65 tahun.
Pathogenesis
                Pada penyakit katarak ini kelainan terjadi pada media refraksi yaitu lensa mata. Lensa mata tersusun sangat luar biasa dan fungsi normalnya yaitu untuk memfokuskan bayangan ke retina.   Lensa bersifat avaskuler dan transparan serta memiliki tebal sekitar 4 mm dengan diameter rata rata 9 mm. dalam lensa terdapat tiga bagian yaitu nucleus, korteks dan kapsula( anterior dan posterior) . kandungan yang terdapat pada lensa 65% air , 35 % protein sedikit mineral. Kandungan K dalam lensa sangat tinggi.  Yang masuk melalui psoses difusi dan osmosis dari humor aqous dan humor vitreus sedangkan proses keluarnya melalui K Na ATP ase.
Lensa terletak di belakang iris dan digerakan oleh zonular fibers yang dipengaruhi oleh ligamentum suspensorium.  Pathogenesis karatak terjadi karena proses denaturasi protein karena berbagai faktor biasanya lebih sering karena penuaan.  Kondisi lensa yang semakin tua menyebakan adanya agregat agregat protein didalam lensa sehingga mengahmburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansi lensa hal ini disebabkan karena usia yang bertambah penurunan enzim sehingga menyebabkan denaturasi pada lensa selain itu disertai influk air dari humor aques dan humor vitreus ke dalam lensa. Selain dalam lensa terjadikekeruhan karena denaturasi protein sehingga warnanya menjadi kuning atau coklat terdapat perubahan fisik pada daerah lensa seperti perubahan pada serabut zonula zinn atau zonula fibers  . Dengan penambahan usia kapsul pada lensa mulai menebal dan daya elastisnya berkurang mulai terjadi presbiopia, bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur, dan terlihat bahan granular. Lapisan epitelnya makin tipis, sel epitel pada equator bertambah besar dan berat serta membengkak dan terlihat adanya vakuolisasi mitokondria yang nyata.  Serat lensa makin ireguler, brown sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama kelamaan akan merubah protein nucleus lensa sehingga berwarna coklat dan mengandung histidin dan triptofan dibandingkan normal.  Selain itu ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan lensa sepeti kerusakan oksidatif dari proses radikal bebas, sinar ultraviolet, dan malnutrisi.
Katarak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :
1.       Katarak congenital( katarak sejak lahir atau dibawah 1 tahun)
2.       Katarak juvenile ( setelah usia 1 tahun)
3.       Kataran senil ( setelah usia 50 tahun)
Pasein M berusia 50 tahun sehingga kemungkinan katarak yang terjadi adalah kataran senil , katarak pasca trauma, katarak sekunder dan katarak diabetes
·         Katarak senil terjadi karena proses penuaan
Seperti yang dijelakan diatas dan biasanya berjalan secara lambat bertahun tahun .  Proses kondensasi normal dalam nucleus lensa menyebabkan terjadinya sklerosis nuclear setelah usia pertengahan, biasanya seseorang akan dapat melihat dekat tanpa kacamata, hal ini merupakan akibat kekuatan focus lensa bagian sentral yang meningkat. Ada empat stadium kataran :
1.       Katarak insipien.
Katarak kortikal yaitu biasanya dimulai dari tepi equator menuju ke korteks anterior dan posterior. Terlihat vakuol didalam korteks. Pada katarak ini terjadi perubahan hidrasi serat lensa yang menyebabkan terbentuknya celah celah dalam pola radial di sekeliling daerah ekuator. Biasanya cenderung bilateral terapai sering asimetrik.
katarak subkapsular terjadi kekeruhan mulai dari anterior subkapsular posterior atau dideket korteks kapsul posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks  yang berisi jaringan  degenerative, biasanya terdapat gelaja “glare” dan penurunan penglihatan pada kondisi pencahayaan terang. Hal ini biasa disebabkan karena trauma atau pengguanaan steroid serta peradangan.
2.       Katarak intumesen
Adanya kekeruhan lensa yang disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degenerative menyerap air sehingga lensa menjadi bengkak dan besar yang mendorong iris sehingga bagian kamera okuli posterior jadi dangkal sehingga bisa jadi penyulit glaucoma. Karena proses ini lensa jadi lebih cembung sehingga terjadi proses miopisasi. Terlihat juga vakuol pada lensa yang disertai peregangan jarak lamel serat lensa.
3.       Katarak imatur
Sebagian lensa menjadi keruh tetapi belum mengenai seluruh bagian dari lensa mata, pada stadium ini pencembungan karena proses degenerative semakin bertambah sehingga bisa terjadi glaucoma sekunder.
4.       Katarak matur
Katarak telah mengenai seluruh lensa karena deposisi ion CA. lensa yang awalnya mencembung akan keluar cairannya sehingga ukurannya menjadi normal sehingga tidak terdapat bayangan iris.
5.       Katarak hipermatur
Katarak hipermatur yaitu karatak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang telah keluar tadi menyebabkan lensa jadi kecil dan berwarna kuning dan kering serta lama kelamaan zonula zinn makan kendor. Pada stadium ini bisa terjadi katarak morgagni yaitu terlihatnya bentuk seperti sekantong susudisertai dengan nucleus yang terbenam didalam korteks lensa karena kapsul korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar.
·         Katarak pasca traumatic
Disebabkan karena adanya benda asing yang masuk ke lensa dan menyebabkan lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa dan menyebabkan humor aquoes masuk ke struktur lensa. Biasanya karena proses kecelakaan kerja atau ketidaksengajaan dalam melakukan kegiatan misalnya pecahan kaca, petasan atau peluru.
·         Katarak sekunder
Katarak sekunder terjadi karena terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal , biasanya paling cepat terjadi sesudah dua hari EKEK. Selain itu katarak komplikata yaitu karena katarak akibat efek langsung penyakit intraokuler yang mempengaruhi fisiologi lensa. Biasanya penyakit intraokuler yang menyebabkan seperti uveitis kronik, glaucoma, retinitis pigmentosa dan ablation retinae.
·         Katarak diabetes
Katarak diabetic merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit diabetes. Terjadinya katarak diabetes bisa terjadi dalam tiga bentuk, pertama penderita diabetes dengan ehidrasi berat , asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut. Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruahan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali. Kedua pada pasien diabetes juvenile dan tua yang tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular. Ketiga yaitu pada katarak pasien dibetes dewasa fimana gambaran secara histologik dan biokimia sama dengan katarak pasien nondiabetik. Ada beberapa pendapat jika hiperglikemia terdapat penimbunan sorbitol dan fruktosa di dalam lensa. Katarak diabetes biasanya jarang ditemukan. Perlu pemeriksaan tes urine dan hitung gula darah.

GLAUKOMA
Glaucoma adalah suatu neuropati optic kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan tekanan intraocular. Mekanisme terjadinya peningkatan tekanan intracranial pada glakoma yaitu  gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan system drainase sudut bilik mata depan(glaucoma sudut terbuka) atau gangguang akses aqueous humor ke system drainase ( glaucoma sudut tertutup)   .  Sesuai dengan pasien M umur 70 tahun karena ada riwayat diabestes sehingga bisa saja ada gaukoma neovaskular. Hal ini disebabkan karena neovaskularisasi iris dan sudut bilik mata depan karena iskemia retina yang meluar seperti yang terjadi pada retinopati diabetic stadium lanjut dan oklusi vena centralis retinae iskemik. Glaucoma mula mula timbul akibat sumbtan sudut oleh membrane fibrovaskuler, tetapi kontraksi membrane selanjutnya menyebabkan penutupan sudut.  Biasanya glaucoma neurovaskuler susah untuk diatasi.

RETINOPATI
Merupakan penyakit retina yang tidak disebabkan oleh radang. Retina sendiri merupakan jaringan mata yang sangat kompleks dan disana ada sel batang dan sel kerucut yang berfungsi merubah rangsang cahaya menjadi impuls menuju ke otak. Retinopati disebabkan oleh banyak faktor seperti, =degenerasi karena usia, hipertensi, hipotensi anemia dan leukemia. Pada kasus diatas pasien M memiliki riwayat diabetes yang kronik sehingga bisa saja ada kemungkinan terjadi retinopati diabetes mellitus.
Retinopati diabetes adalah kelainan retina yang ditemukan pada penderita diabetes biasanya ditandai dengan aneurisma, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak. Mikroaneurisma merupakan penonjolan dinding kapiler, terutama daerah vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior. Perdarahan bisa berupa titik, garis dan bercak yang biasanya terletak dekat mikroaneurisma dipoles posterior. Selain itu terjadi dilatasi vena dengan lumennya ireguler dan berkelok kelok. Bisa juga terdapat infiltrasi lipid dalam retina atau disebut dengan hard exudates, gambarannya berupa kekuning kuningan, eksudat ini muncul dam hilang dalam beberapa minggu. Terdapat pula soft eksudat yang disebut juga dengan cotton wool patches yang berupa iskemia retina berupa bercak berwarna kuning dan putih terletak dibagian tepi daerah nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia retina.  Karena banyaknya pembuluh darah yang mengalami kelainan terjadi anastomosis sehingga teradapat pembuluh darah baru dipermukaan jaringan.
Edema reina bisa terjadi dan mengakibatkan penurunan tajam penglihatan yang ditandai dengan hilangnya gambaran retina terutama daerah macula. Hal yang sangat jarang ditemukan adalah hiperlipidemia. Bisanya retino pati ditemukan bilateral, simetris dan progresif. Terdapat tiga bentuk dari retina :
Back ground : mikroanerisma, pendarahan bercak dan titik, serta edema sirsinata
Makulopati : edema retina dan gangguan fungsi macula
Proliferasi : vaskularisasi retina dan lensa
                Retinopati diabetes biasanya diperberat dengan adanya arteriosklerosis dan proses penuaan pembuluh darah. Selain itu hiperlipoproteinemi juga berpengaruh bertambah buruknya prognosis penyakit ini. Hipertensi arteri juga memperburuk retinopati diabetes serta hipoglikemia dan trauma dapat menimbulkan pendarahan pada retina yang terjadi secara mendadak. Retinopati diabetes menurut bagian mata fakultas kedokteran UI membagi menjadi tiga derajat :
Derajat I : terdapat mikroaneurisme dengan atau tanpa eksudah lemak pada fundus okuli
Derajat II : mikroaneurisme, pendarahan bintik dan bercak dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli
Derajat III : seperti derajat II serta terdapat neovaskularisasai dan proliferasi pada fundus okuli
Sedangkan menurut Vaughan retinopati diabetes dibagi menjadi retinopati nonproliferatif, makulopati, dan retinopati proliferative.
1.       Retinopati nonproliferative
Ditandai dengan sedikitnya satu mikroaneurisma. Retinopati nonproliferatif digolongkan jadi dua bagian yaitu sedang dan berat. Yang sedang biasanya terdapat mikroaneurisma luas, perdarahan intraretina, gambaran manic manic pada cena dan bercak cotton wool. Sedangkan yang berat ditandai dengan bercak cotton wool, gambaran manic manic pada vena , dan kelainan mikrovaskular interaretina
2.       Makulopati
Ditandai dengan penebalan atau edema retina setempat atau difus, yang terutama disebabkan oleh kerusakan sawar darah retina pada tingkat endotel kapiler retina, yang menyebabkan kebocoran cairan  dan konstituen plasma ke retina sekitarnya. Terjadi pada diabetes tipe II
3.       Retinopati proliferatif

Iskemia retina merangsang terbentuknya pembuluh pembuluh darah yang baru yang menyebabkan kebocoran protein serum dalam jumlah besar. Biasanya ditandai dengan pembuluh darah baru pada diskus optikus. Bisa terjadi perdarahan bisa terjadi penurunan penglihatan secara mendadak. Terbentuk jaringan fibrosa  yang dapat menyebabkan traksi vitreoretina sehingga bisa terjadi robekan yang menyebabkan ablation regmentogenosa. Biasanya pada diabetes tipe I

| bisnis online |

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar